Minggu, 05 November 2017

Peziarahan menuju hati


Dalam gereja perdana sudah sangat jelas bahwa panggilan kita adalah untuk memasuki hadirat Allah. Tiada tujuan lain dibandingkan dengan prioritas utama ini. Umat Kristiani perdana juga mengetahui bahwa jalan bagi kita untuk sampai pada hadirat Allah adalah melalui kodrat insani Yesus yang kita temukan dalam pusat diri kita. Meditasi adalah perziarahan menuju hati kita dimana kita menemukan Roh Yesus berdoa kepada Bapa dalam hubungan yang saling mencintai. Meditasi Kristiani membuat kita terbuka pada cinta itu, yang adalah Roh Allah.


Tujuan akhir dari alam semesta adalah undangan untuk membagikan hidup Allah dalam diri Yesus Kristus. Tradisi kita mengajarkan bahwa panggilan ini diberikan kepada setiap orang, bukan pada orang pandai saja. Kita hanya perlu untuk mendengarnya. Setiap orang yang memberikan waktu untuk menjadi hening akan mendengarnya di dalam hati mereka. Kita menanggapinya dengan hanya membuka hati kita. Membersihkan hati dan pikiran kita dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat untuk menjadi terbuka adalah cara untuk memurnikan hati kita. Melepaskan segala sesuatu yang menghambat kita untuk menjadi terbuka adalah kemiskinan dalam roh atau miskin dihadapan Allah.

Meditasi adalah jalan kemiskinan dan kemurnian hati. Karena itu kita perlu untuk bermeditasi setiap hari dan setia mengucapkan mantra. Dengan demikian kita melepaskan egoisme, pelanturan dan ketakutan kita. Meditasi secara berangsur-angsur membawa kita pada disiplin dimana kita dapat benar-benar bebas, terbuka sepenuhnya pada Allah dan bersatu dengan cinta Allah. Tidak ada sesuatu yang luar biasa dengan bermeditasi.


Word Made Flesh – John Main, OSB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar