Minggu, 15 Mei 2016

Berdoa bukanlah banyak berkata

Dalam meditasi kita tidak menganalisa diri kita, kita tidak mencari penyebab mengapa kita tidak merasa berharga. "Jika ingatan tentang tindakan di masa lalu tetap muncul di antara anda dan Tuhan", kata pengarang buku The Cloud of Unknowing, "maka anda harus mengabaikannya karena cinta yang dalam kepada Allah". Dalam doa kita lebih menyadari bahwa Kristus adalah Allah. Jalan kita adalah jalan keheningan. Jalan untuk menuju keheningan adalah jalan mantra.


Nasihat praktis dari para guru doa dapat disimpulkan dalam petunjuk sederhana: "Ucapkan mantra anda", "Gunakanlah kata-kata sederhana ini". The Cloud of Unknowing menasihatkan, "berdoa bukanlah banyak berkata-kata tetapi cukup dengan mengucapkan sebuah kata pendek. Tanamkanlah kata ini ke dalam hati anda sehingga ia selalu ada disana. Dengan kata ini anda akan menekan semua pikiran".

Abbas Chapman, dalam suratnya kepada Michaelmas tahun 1920, menjelaskan bahwa penggunaan  mantra yang sederhana dan diucapkan dengan setia, ia temukan sendiri berdasarkan pengalamannya bertekun dalam doa dan bukan ia dapatkan dari ajaran para guru. Ia telah menemukan kembali sebuah tradisi doa yang telah lama ada dan yang memasuki dunia Barat melalui kehidupan membiara. Pertama kali dipelopori oleh Yohanes Kasianus di akhir abad keempat. Kasianus sendiri menerimanya dari Bapa-bapa padang gurun yang merupakan warisan hidup sejak zaman para Rasul.


( Word into Silence – John Main, OSB )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar