Selasa, 28 Oktober 2014

Terbuka Pada Hadirat Allah

Tradisi Kristiani kita mengajarkan bahwa iman yang kita terima adalah bahwa Allah bukannya tidak ada tetapi beserta kita secara penuh dalam diri Yesus yang hidup dan bersemayam dalam hati kita. Doa kita, seperti yang sudah saya utarakan, dapat dimengerti dengan menyadari bahwa Allah dalam diri Yesus. Demikian juga waktu doa kita harus merupakan waktu yang diperuntukkan agar kita dapat terbuka sepenuhnya pada hadirat Allah yang benar-benar nyata dan bukan pada gambaran tentang Allah yang tidak benar.


Semua gambaran-gambaran kita tentang Allah yang menyatupadukan pikiran dan imajinasi kita, berasal dari kesadaran kita yang terbatas. Semua gambaran ini menghubungkan kita kembali pada gambaran diri kita, ilusi yang kita katakan ego, yang dorongan utamanya adalah ketakutan, kebalikan dari cinta, dan asal dari kebohongan. Itu adalah ilusi diri kita yang sebenarnya tidak mempunyai gambaran dan merupakan kesadaran yang utuh dan tidak bisa dibedakan. Kesadaran kita terbatas, terpecah-pecah karena gambaran diri yang salah, bayangan dari ego, dan dibuat utuh kembali melalui cahaya Kristus dimana mengusir kegelapan, tidak ada keterpisahan yang dapat mengusir bayangan ini. Hanya Krsitus sendiri yang dapat katakan sebagai gambaran Allah, karena Dia adalah satu dengan Bapa.

John Main - Letter From the Heart. 
sumber : wccm indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar