Senin, 16 Juli 2012

UNSUR HAKIKI MEDITASI

Siriakus Maria Ndolu, OCarm


Yesus mengatakan bahwa Roh-Nya harus ditemukan di dalam hati kita. Meditasi membawa kita kepada penemuan Roh Yesus itu di dalam hati kita. Roh itu sumber kekuatan yang memperkaya hidup kita. Roh itu adalah Roh kehidupan serta Roh Cinta. Panggilan orang-orang Kristiani menjadi penuh oleh kehidupan Roh, hidup dengan kekuatan dan tenaga Ilahi seperti yang dikatakan oleh St. Paulus kepada umat di Efesus (Ef 3:14-19)


Kehidupan yang penuh, yang kaya akan energi dan kekuatan Ilahi itu hanyalah mungkin terus menerus mengalir di dalam hati kita bila kita melaksanakan meditasi itu dengan penuh disiplin hari demi hari dan menjadikan jalan meditasi itu jalan kita sendiri. Cara bermeditasi itu sungguh sederhana. Kita dapat memulai serta meneruskannya dengan mudah namun butuh kedisiplinan melaksanakannya setiap hari agar kita mampu menemukan secara terus menerus Roh Yesus yang ada di dalam hati kita.

- Langkah pertama: Duduk diam itu penting. Inilah langkah pertama untuk melepaskan diri dari egoisme, kecemasan terhadap diri sendiri, dan membuka kesadaran terhadap apa yang berada di luar, kepada kebenaran yang tidak terbatas yang mengembangkan semangat kita menjadi semangat kasih.

- Langkah kedua: Tutuplah mata secara pelan-pelan dan kita mulai mendaraskan kata-doa (mantra) kita : Ma-ra-na-tha. Kita mengucapkan mantra tersebut dari awal hingga akhir: Ma-ra-na-tha. Janganlah kita pikirkan diri kita selama bermeditasi. Buanglah semua pikiran jauh-jauh. Caranya: dengan kembali kek kata-doa (mantra) dan mengucapkannya dengan penuh iman. 

Bila itu semua dilakukan maka meditasi akan membawa kita pada kesadaran yang penuh akankesatuan kita dengan Dia yang berdiam di dalam hati kita, dan kita sungguh-sungguh mendapatkan kepenuhan rohani. 

Inilah panggilan dan masa depan kita menurut St. Paulus. Kepenuhan rohani artinya (penuh dengan Roh), yang menjadikan kita manusia penuh keyakinan, yakin untuk mencintai dan dicintai. Panggilan dan masa depan ini hanya dapat kita capai bila kita melakukan meditasi dengan tekun. Inilah jalan yang harus ditempuh: jalan sederhana, tetapi efektif. 

Jadi dalam jalan meditasi ini kita mesti belajar menjadi sederhana, diam, hening, dan penuh perhatian. Kita perlu juga belajar berhenti berpikir mengenai diri sendiri. Kita belajar untuk selalu ada di hadirat Allah, hidup dalam kehadiran-Nya yang merupakan asal mula kita dan semua ciptaan lain.

(Disarikan : Sr. Christera, ADM; Sumber : MEDITASI KRISTIANI, Jalan Sederhana Menjumpai Allah; Siriakus M Ndolu OCarm, Penerbit Kanisius, 2009)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar