Kamis, 14 Juni 2012

Menyelaraskan Wajah dan Hati

 Siriakus Maria Ndolu, OCarm

Dalam hidup, ada begitu banyak wajah yang berbeda yang kita kenakan, sedih atau gembira, berani atau takut, damai atau gelisah, penuh harap atau putus asa, bersahabat atau bermusuhan. Kadang-kadang kita takut "kehilangan muka" atau tampil buruk dihadapan orang lain. Hubungan pribadi yang tulus mempunyai nilai yang tinggi yang kerap membuat kita menyembunyikan perasaan-perasaan yang sesungguhnya, demi menghindari melukai orang lain. Kita dapat memperlihatkan senyuman untuk menutupi penderitaan dan kita dapat menggunakan topeng.


Wajah Yesus selalu menunjukkan siapakah Dia sesungguhnya. Di Tabor Ia adalah Putra Ilahi allah. Di Getsemani Ia adalah seorang manusis yang mnderita yang wajah-Nya dilumuri darah ketika Ia ditolak bahkan oleh sahabat-sahabat-Nya.

Dengan menjadi seorang Kristiani, kita dipanggil untuk menjadi diri kita yang sesungguhnya. allah menyentuh diri kita yang lemah. Kadang kita mempunyai pandangan yang sekilas mengenai diri kita tatkala Allah menyentuh kita. Lebih sering kita semua terlalu sadar akan kelemahan kita.

Dalam meditasi ini kita hanya mengucapkan kata-kata doa kita. Kita tidak berada dalam bersama dengan dan menghadapi realitas itu. Realitas dari keutamaan-kebaikan kita dan realitas kedosaan kita. artinya, kita tidak mengenakan topeng pada saat meditasi. Ya, kita membiarkan gambaran Allah didalam hati kita muncul dan terlihat dalam wajah kita dan dalam karya-karya tangan kita.


(Diresume : Sr. Christera ADM | Sumber : Meditasi Kristiani, Jalan sederhana Menjumpai Allah, Siriakus Maria Ndolu OCarm | Kanisius )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar