Laurence
Freeman OSB
Relaksasi dan ketenangan adalah efek samping dari kegiatan yang baik.
Jelas sekali jika anda berusaha keras untuk rileks, kegiatan itu justru membuat
lebih tegang. Curahkan semua yang anda bisa untuk bermeditasi tetapi jangan
berusaha terlalu keras. Meditasi adalah kegiatan yang baik dan membawa kita ke
peristirahatan yang tidak pasif atau melayang, melainkan yang jelas, waspada
dan dinamis. Inilah yang disebut damai.
Kegiatan merupakan pergantian energi antara bentuk-bentuk yang berbeda.
Ketika kita memulai meditasi, kita terserap dalam pusaran pikiran dan perasaan
kita sehari-hari, dalam semua perwujudannya di masa lampau atau masa yang akan
datang. Mereka mewakili kegiatan hidup kita sehari-hari – perlu dan berguna.
Namun, saat kita mulai bermeditasi – berada di saat kini – bentuk-bentuk ini
menjadi gangguan dan mereka harus dilepaskan, semuanya.
Secara naluri, pikiran akan berusaha untuk berkompromi – mengucapkan mantra
dan pada saat yang bersamaan tetap merencanakan atau menangisi pikiran-pikiran yang menyakitkan
atau menikmati pikiran-pikiran yang
menyenangkan. Kemudian semuanya tampak seperti membuang-buang waktu, kegiatan
yang tidak menghasilkan apa-apa, terutama saat anda tertekan dan merasa anda
tidak punya cukup waktu. Dengan menggenggam kesia-siaan ini , kita sebenarnya
mengubah kesia-sia itu menjadi kekuatan kemiskinan roh yang paling kuat yang
menjadi jalan tol untuk kembali ke rumah.
Rasanya seperti check in di penerbangan yang sesak, anda mendapat tempat
duduk di tengah di baris belakang kelas ekonomi sebelah toilet dan anda
diberitahu bahwa anda sudah di upgrade ke kelas bisnis. Anda tidak mempercayai
keberuntungan anda. Kedengarannya mungkin sedikit egois, tetapi yang menjadikannya
tidak egois adalah anda juga menyadari bahwa orang lain dapat menikmati upgrade
hidup yang sama dan anda berusaha memberi tahu mereka.
Gangguan datang dalam paket yang berbeda-beda – pikiran-pikiran tak
penting dari permukaan hidup anda, masalah-masalah pribadi yang lebih dalam,
dan (benar-benar virus yang membahayakan) ambisi-ambisi rohani dan evaluasi
diri. Setiap saat, kita memulai dari tempat kita berada. Kita kebanyakan
memulainya dengan banyak gambaran-gambaran. Berbaliklah dari gambaran tersebut,
berbaliklah dengan setia pada mantra, mulailah dari awal lagi. Terkadang kita
melihat bahwa sumber dari semua gangguan tersebut adalah kesadaran diri,
kecenderungan untuk membentuk gambaran akan diri sendiri.
Melepaskan semua itu adalah suatu karya padang gurun yang paling sulit.
Tetapi karya itu menuntun kita ke oasis pengenalan diri dan akhirnya ke tanah
terjanji itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar