Laurence Freeman OSB.
Sebagian
besar hidup kita, dari detak jantung ke siklus tidur dan bangun kita adalah
pengulangan. Mungkin itulah alasannya manusia menjadi kreatif dan resah,
mencoba melarikan diri dari ritme alami yang sepertinya mengekang kita. Tetapi,
tidak seperti katak atau jamur, kita sadar akan pengulangan kodrat hidup dan
dapat memberinya nama. Kesadaran itu sendiri merupakan pelarian kita melampaui
siklus karma menuju keberadaan jenis lain yang bercirikan kebebasan tak
terbatas.
Ada
gesekan. Kita ingin melarikan diri tetapi di lain pihak kita tidak ingin
terlalu banyak kebebasan. Kita lebih menyukai ikatan halus untuk mengikat kita
pada yang kita kenal dan yang bisa kita tebak, tali kekang yang panjang tetapi
bukan kebebasan penuh.
Namun,
setelah kita teliti lebih dekat, memang tidaklah mungkin mengulang segala
sesuatu secara sama persis karena setiap sendi dan tulang rawan, setiap sekrup
dan bagian mesin menjadi aus dan using. Desas-desus kematian, ketidak abadian,
mengawali kebangkitan besar.
Dalam
pengalaman saya, tidak ada yang dapat membawa kebenaran ini lebih dekat
daripada meditasi dan pengulangan mantra dengan setia. Meditasi memotong ikatan
halus tersebut dan mengangkat kita melampaui siklus pembusukan alami untuk
masuk ke dalam saat kini di mana kita mendapati diri kita memiliki kekuatan
untuk terbang dalam dunia rohani bahkan
sampai ke tingkat di bumi ini.
Laboratorium
Cern baru-baru ini membuat kecewa orang-orang yang berharap bahwa percobaan
awal itu akan membuktikan bahwa kecepatan cahaya bukanlah yang tercepat di semesta
ini. Sejauh ini kecepatan cahaya masih yang tercepat. Kecuali untuk kasih yang menggerakkan semua
pengulangan setia.
(Diterjemahkan : Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar