Laurence Freeman, OSB.
Energi. Muncul dalam berbagai macam bentuk yang tak
terbatas. Kebanyakan bentuk-bentuknya, seperti energi gelap kosmos, kita bahkan
tidak dapat membayangkannya. Kita mengisi ulang bateri, kita tidur di malam
hari, kita mempunyai hari-hari baik dan hari-hari buruk. Organisasi-organisasi
jadi melempem atau sibuk dengan kehidupan. Bisa jadi ditekan, seperti sapi
memamah biak dalam suatu ruang waktu dengan dirinya sendiri, atau ketegangan
ketidak sabaran seorang atlet pada latihan menit terakhir. Ada energi fisik dan
energi satu kata yang diingat, kejam atau penuh kasih, yang tinggal dalam
pikiran dan membentuk elektro kimia seluruh keberadaan kita selama
berhari-hari.
Lebih dari itu
kita terkadang dapat sekilas melihat kebenaran bahwa kita tidak sekedar bejana
atau saluran energy, tidak hanya penerima dan transmitter. Namun kita juga
tidak lebih, tidak kurang, adalah sebuah bentuk energi yang berada dalam
perubahan konstan. Dalam saat-saat pencerahan tersebut kita merasa, seperti
nyanyian pemazmur, ‘keajaiban keberadaan kita’. Kita melihat bahwa energi kita
mengalir bersama semua bentuk energi. Kita milik dunia yang surut dan mengalir dalam
kaitannya dengan suatu sumber yang tidak dapat kita lihat atau bayangkan tetapi
selalu hadir.
Hanya dalam
kediaman kita mengalami energy dalam bentuknya yang paling sederhana dan paling
murni. Kita datang paling dekat dengan sumbernya dan menyadari bahwa sumber itu
adalah sumber kita, diri kita sendiri, tetapi sama sekali berbeda dari diri
kita. Untuk mengalami pengalaman
identitas tanpa identitas adalah kasih dan kemudian kita tahu bahwa inti
dari semua bentuk-bentuk energi yang tak terhitung itu adalah kasih.
Sungguh luar
biasa, kita dapat melupakannya secepat kita memahaminya. Inilah sebabnya kita
perlu bermeditasi setiap hari sepanjang hidup kita agar supaya kita tidak lupa
untuk hidup sepenuhnya.
(Sumber: www.wccm.org; diterjemahkan Fransisca Hadiprodjo - WCCM Yk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar