Laurence Freeman, OSB
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu". (Luk 6:36-38)
John
Main menyukai gambaran ini
dan akan membacanya dengan penuh semangat dan bahagia seperti yang
dirasakan oleh seorang kontemplatif sejati terhadap kehidupan dengan
semua penderitaan dan
kehilangannya.
Seseorang yang menangkap wisdom
ini dan yang menerapkannya di dalam hidupnya adalah Rosie Lovat, oblat yang pertama
dari komunitas kita, yang meninggal dengan tenang di rumahnya di London pada
hari Sabtu malam pada usia 93 tahun.
Dia dekat dengan Fr. John dan
suka datang ke komunitas kami yang baru menetas di awal tahun-tahun kami masih
di Montreal. Begitu dia mendarat dari airport, dia akan langsung mengambil alih
dapur dan memberi makan kami yang kelaparan, tidak hanya dengan material
tetapi juga dengan semangat kami berbagi hidup dengannya.
Dia memberikan dirinya dan dia menyinari pemberian tersebut yang
akhirnya sinar itu kembali
kepadanya. Dia wanita yang sangat kuat, pandai dan otoriter tetapi manis
dan
lembut sehingga rasa kehilangan dirinya menjadi lebih dalam. Dia minum
dari kehidupan kebersamaan kami dan dari ajaran yang memenuhinya dan
tampaknya dia tidak
pernah menyadari keajaiban yang dibawanya.
Beberapa tahun yang lalu dia memberikan
buku harian miliknya mulai dari periode ini kepada saya. Saya membaca tulisan ini kemaren:
“Father John mengucapkan Misa. Saya tidak akan pernah terbiasa dengan keajaiban
memanggang roti, mengucapkan mantraku dengan ritme pembuatan roti – meletakkan seluruh
hatiku ke dalamnya – lalu, saat Misa, roti itu menjadi Tubuh Kristus. Apa ada kebahagiaan
yang lebih besar lagi dari pada itu?”
Pada akhirnya, bukan ceramah atau
tulisan yang mengajar kita tetapi bagaimana hidup itu dihidupi dan bagaimana hidup
itu kemudian dibagikan dan diterima kembali dengan takaran penuh. Berkonsentrasi
pada hal-hal lain selain kebahagiaan ini dalam waktu yang lama sama halnya dengan
tersesat di padang gurun.
(Diterjemahkan : Fransisca Hadiprodji - WCCM Yk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar