Jumat, 16 Oktober 2015

Allah tinggal di hati kita

Kita perlu bermeditasi setiap hari. Meditasi bagi roh sama seperti makanan atau udara bagi tubuh. Diri kita harus menjadi damai, tenang dan mempunyai iman jika kita ingin hidup mengikuti cahaya Ilahi. Dalam Perjanjian Baru berulang kali dikatakan bahwa cahaya bersinar di dalam hati kita. Sehingga apa yang kita butuhkan ialah dengan rendah hati dan kasih terbuka terhadap cahaya itu.


Itulah sebabnya mengapa kita harus berusaha sedapat mungkin untuk mencari waktu dan tempat setiap pagi dan malam untuk meninggalkan sesuatu yang fana dan terbuka pada sesuatu yang baka. Misteri dari hidup kita yang paling utama ditemukan bila kita berubah dan menyadari bahwa: cinta kasih adalah abadi dan cinta itu adalah Allah dan Allah tinggal di hati kita.

"Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia" (Yoh 1: 3-4)

Ini adalah iman Kristiani, suatu pesan dimana kita diundang untuk mengambil bagian dalam terang Allah dan di dalam Allah itu sendiri.


(Word Made Flesh – John Main, OSB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar