Rabu, 03 Juni 2015

Memberi Perhatian Penuh


Kita harus mengarahkan pikiran kita pada Kerajaan Allah. Ada dua orang filsuf yang sangat mempunyai pengaruh pada masyarakat kita akhir-akhir ini. Satu diantaranya adalah Simone Weil dan yang lainnya Fritz Schumacher. Simone Weil berpikir bahwa apa yang paling penting yang kita dapat terima selama hidup kita adalah apa yang dia sebut perhatian yang tidak mengarah pada diri sendiri. Fritz Schumacher sampai pada kesimpulan yang sama dan ia menyebutnya sebagai perhatian yang tidak mengarah pada diri sendiri, yang dikatakan oleh Simone Weil, sebagai "perhatian", belajar untuk memberi perhatian. Keduanya dipengaruhi oleh tradisi yang kita katakan, tradisi doa kontemplatif, tradisi meditasi yang berasal dari bapa monastik perdana.

Ini adalah pelajaran penting yang kita pelajari dari meditasi: untuk memberi perhatian penuh dan secara total. Kita semua tahu dari bacaan Sabda Bahagia bahwa setiap dari kita tidak hanya harus berubah tetapi juga harus mangalami transformasi. Kita juga mengetahui dari bacaan surat St. Paulus bahwa kita hanya bisa di transformasi dalam Kristus, melalui Kristus dan dengan Kristus. Jika anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup anda, anda mempunyai dua pilihan. Anda berusalah untuk berubah, anda dapat berusaha mengubah hidup anda dengan usaha kehendak anda. Saya pikir kebanyakan dari kita menemukan dari pengalaman kita sendiri bahwa kehendak kita lemah dan tidak konstan. Ada jalan lain yaitu jalan keterbukan penuh dari pribadi yang utuh. Itu bukan jalan kehendak atau “intention" tetapi jalan perhatian atau “attention"

( Being On The Way – John Main, OSB )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar