Sabtu, 24 Januari 2015

KEARIFAN DOA KONTEMPLATIF



Sekarang coba pikirkan pengalaman meditasi anda sendiri. Anda menyadari bahw anda mulai bermeditasi, kelihatannay anda maju tapi kemudian anda berhenti. Bagi kebanyakan dari kita dengan meditasi adalah memulai dan berhenti, mencapai sesuatu dan tidak tahu berada dimana, semangat dan putus asa. Anda dapat bbelajar dari pengalaman ini bahwa anda hanya perlu mengucapkan kata-doa anda. Mungkin cukup beralasan untuk bertanya pada diri anda sendiri, “Apakah manfaat meditasi bagi saya? Apakah saya mengalami kemajuan?”, tetapi semuanya itu tidak ada gunanya. Sesungguhnya malah lebih buruk daripada tidak ada gunanya, pertanyaan-pertanyaan itu sama sekali tidak berguna.


Saya pikir bahwa semua dari kita pernah mencoba, semua dari kita ingin berdoa dan semua dari kita tidak berhasil.   Akan tetapi kita sampai pada kesimpulan bahwa kearifan yang kita terima dari tradisi doa kontemplatif yaitu kearifan yang mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Keheningan dan kemiskinan dalam Roh (miskin dihadapan Allah) dalam meditasi merupakan pemurnian diri. Kita menyadari bahwa kita tidak bisa menganalisa Allah. Kita menyadari bahwa kita tidak dapat, dengan pikiran kita yang terbatas, mengenal Allah yang tidak terbatas.

Tetapi kita juga mengetahui, atau paling tidak kita memulai secara samar-samar merasakan bahwa kita dapat mengalami cinta kasih Allah pada kita. Ini adalah pemahaman yang didasari oleh pengalaman kita sendiri. Dengan pengalaman ini kita diajarkan bahwa semua gambaran yang kita buat tentang Allah dibuat oleh ego. Gambaran-gambaran ini harus disingkirkan dan tidak satupun yang dianggap serius. Setiap gambaran baru tentang Allah yang dibuat oleh ego, kita sadari saja dan setelah itu dibuang.

John Main, The Way of Unknowing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar