Selasa, 18 November 2014

Menerima Sesama Kita

Dan sesungguhnya Kristus sendiri yang memberikan perintah ini kepada kita: "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya" (1 Yoh 4:19-21). Hendaklah kita menangkap dengan jelas apa yang dikatakan oleh St. Yohanes yaitu bahwa kita tidak dapat memilih mengasihi Allah atau sesama kita. Kita mengasihi keduanya atau tidak sama sekali. 


Dan cinta berarti kita bersukacita walau ada perbedaan diantara kita karena kita menyadari bahwa pada diri kita yang terdalam kita adalah satu. Dalam persatuan ini masing-masing dari kita menemukan diri kita yang sesungguhnya. Jadi dalam hidup bersama orang lain, kita tidak hanya mencari kesamaan tetapi lebih dari itu bahwa kita menemukan diri kita yang sesungguhnya yang membedakan kita dengan yang lain, sebab diri kita yang sesungguhnya hanya nampak dan mkenjadi nyata saat kita memperhatikan yang lain sepenuhnya.

Dalam meditasi kita mengembangkan kemampuan kita untuk mengarahkan diri kita sepenuhnya pada "Yang Lain". Kita belajar untuk menerima sesama kita apa adanya sama seperti kita belajar menerima Allah sepenuhnya. Kita belajar untuk tidak memanipulasi sesama kita tetapi lebih menghormati mereka, mengakui peran penting mereka, keindahan yang ada dalam diri mereka: dengan kata lain kita belajar untuk mengasihi mereka. Karena inilah, doa menjadi sekolah untuk menciptakan komunitas. Di dalam dan melalui keseriusan danketekunan dalam doa, kita mengagumi keampuhan komunitas Kristiani yang sesungguhnya.

John Main - Word into Silence.
Sumber : wccm indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar