Sabtu, 10 Mei 2014

PELANTURAN DALAM MEDITASI

Ketika anda masuk pada meditasi, maka beberapa saat kemudian pikiran kita lalu meloncat kemana-mana, yang disebut 'pelanturan'. Ada beberapa tingkatan pelanturan.
Pertama, adalah pelanturan yang datang dari kehidupan kita sehari-hari: dari acara televisi terakhir yang terakhir yang kita tonton, iklan, koran, percakapan yang baru kita lakukan. Kita harus mengabaikan semuanya itu ketika kita mendengarkan mantra (kata-doa) kita.


Kedua, ada pelanturan yang berasal dari pribadi kita sendiri; masalah-masalah hubungan interpersonal kita, keluarga kita, pekerjaan kita, kesepian yang kita alami. Itu semua, juga harus kita abaikan ketika kita memasuki hadirat Tuhan yang merupakan cinta. 
Ketiga, ada juga pelanturan rohani; kita ingin mencari tahu kemajuan rohani kita, membandingkan pengalaman kita dengan pengalaman orang lain, menganalisa di tingkat mana kita sekarang berada. 

Semua dari pelanturan ini kita harus abaikan dan kita abaikan semua itu dengan kesetiaan kita pada kata-doa (mantra). Jika anda berpikir tentang program televisi atau beberapa masalah di keluarga anda atau tentang kemajuan rohani anda, segeralah melepaskannya dan kembali ke kata-doa (mantra) dan saya anjurkan kata-doa Ma-ra-na-tha.

Pelanturan yang terbesar dari semuanya ini adalah perhatian yang terpusat pada diri sendiri dan ini timbul karena adanya kecenderungan dalam diri kita untuk melihat diri kita sendiri, dan dalam meditasi kita melihat keluar dari diri kita yaitu Allah. Mantra (kata-doa) membuka cakrawala pandangan kita keluar dari diri kita. Semua pelanturan awal bersifat eksternal (datang dari luar). Perhatian yang melulu terpusat pada diri sendiri merupakan pelanturan yang bersifat internal (datang dari dalam diri kita sendiri). 

Kekuatan dari meditasi adalah meditasi mengatasi semua pelanturan pada sumber atau akar permaslahannya, dan akar itu adalah perhatian yang terpusat melulu pada diri sendiri. Dengan bermeditasi kita belajar untuk tidak berpikir tentang diri kita, melakukan perjalanan, melihat kedepan dan tetap berjalan. Tanda bahwa kita tetap berjalan adalah kita mengucapkan mantra (kata-doa) kita dan terus menerus kembali ke mantra (kata-doa) itu.

John Main - The Door to Silence.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar