Minggu, 18 Mei 2014

Jalan Mantra

Meditasi, seperti yang kita ketahui dari Yohanes Kasianus, dari seluruh tradisi merupakan jalan kemiskinan. Kita harus melepaskan "doa-doa" kita dan benar-benar masuk dalam doa murni yaitu doa Kristus. Jalan kita adalah jalan dengan menggunakan satu kata, mantra (kata-doa) kita. Semua kata-kata lain, gagasan-gagasan, pikiran, kita abaikan, kita tinggalkan. Seluruh pribadi kita harus masuk ke dalam proses pengosongan; mengeluarkan semua pelanturan-pelanturan, semua keinginan sehingga kita dapat hidup dan hidup sepenuhnya di dalam misteri cinta penebusan Kristus. Ketika kita merenungkan rencana penebusan kita, kita dapat dengan mudah terkesima akan karya penebusan yang dilakukan-Nya dan kemampuan kita untuk berkembang dalam Kristus.


Setiap dari kita harus mencari, dari pengalaman kita sendiri, keutuhan visi yang hanya dapat terjadi bila hati kita diarahkan pada Tuhan. Visi - jangan salah mengartikan - dimana setiap dari kita dipanggil untuk memperolehnya - visi dari cinta Allah yang maha besar. Kita harus belajar untuk hening, menaruh perhatian, kerendahanhati, konsentrasi dan visi ini ditemukan dalam hati anda dan dalam hati saya. Tidak terlalu sulit bagi kita, tidak terlalu sukar bagi kita, jika hanya kita dapat berlatih dengan setia setiap hari.

Inilah masalah dengan kita, umat Kristiani di dunia modern ini. Tampaknya kita merasa terlalu lama kalau kita memberikan waktu setengahjam setiap pagi dan petang. Tetapi sebenarnya itu bukan apa-apa dibandingkan dengan panggilan itu, untuk visi tersebut, dan untuk cinta yang diberikan Tuhan pada kita. Jika dunia ingin memperbaharui diri, maka kita harus memperbaharui cara berpikir kita dan bertindak kita, beralih ke cara berpikir dan bertindak yang sehat. Jika Gereja ingin memperbaharui diri, maka kita harus menjadi kudus, kesucian yang didasarkan pada cara berpikir dan bertindak yang sehat. Setiap orang dipanggil untuk menjadi kudus. Jangan biarkan orang lain membawa anda menjauhi visi dari hidup anda. Dalam doa kita, kita menemukan kembali nilai kita yang tak terbatas dalam Allah.

John Main, Fully Alive

Tidak ada komentar:

Posting Komentar