Minggu, 24 April 2011

DIA TINGGAL DALAM HATI KITA



"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?"

(I Kor 3:16)

Kaum religi kadang-kadang terkecoh dengan berpikir bahwa tuntutan agama agar mereka 'menyenangkan' Tuhan, atau membuat-Nya sibuk sehingga lupa untuk menghukum mereka. Karena itu kaum religi seringkali menjadi terlalu sibuk dengan segala macam upacara dan liturgi. Tetapi kitapun perlu untuk hening dan memahami bahwa kita tidak perlu untuk menyenangkan atau membuat Tuhan sibuk sehingga lupa untuk menghukum kita.

Kita hanya perlu untuk menanggapi cinta-Nya yang tidak terbatas. Kita menanggapinya dengan penuh perhatian yang penuh, keheningan penuh, tidak berpikir tentang cinta-Nya tetapi dengan terbuka akan cinta itu; tidak berpikir tentang kerahiman-Nya, tetapi menerima cinta itu. Satu hal yang kita harus pahami ialah pada waktu meditasi kita tidak perlu memikirkan apa-apa. Ini adalah waktu untuk perhatian penuh, keterbukaan penuh, dan untuk cinta yang penuh.

Pengalaman Kristiani, pada dasarnya, adalah pemahaman bahwa Allah adalah kasih dan bahwa Dia tinggal di dalam hati kita. Karena itu panggilan kita lebih dari hanya dialog tetapi persatuan dengan Dia. Untuk bersatu dengan Dia, setiap dari kita harus sampai pada keutuhan diri kita. Setiap dari kita harus mengalami keselarasan dalam diri kita untuk dapat mengalami keselarasan yang penuh dengan Dia. Jalan Kristiani adalah jalan dimana setiap dari kita dijadikan utuh dengan menjadi benar-benar stabil, benar-benar berakar pada kebenaran, pada cinta, pada kebaikan, pada keadilan.


(The Teaching of John Main on Christian Meditation - WCCM Sby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar