Minggu, 21 Mei 2017

Hadir pada saat ini

Kita perlu bermeditasi setiap hari dan hal itu sulit untuk dilakukan oleh kebanyakan orang di masyarakat: untuk menjalankan suatu disiplin yang tidak mempedulikan apa yang kita peroleh, tetapi hanya menyadari keberadaan (diri) kita. Menjadi orang sebagaimana kita diciptakan berarti kita berakar pada pusat diri kita yang terdalam. Untuk memelihara pertumbuhan itu maka kita kembali setiap hari, setiap pagi dan setiap malam untuk berlatih. Mengucapkan kata-doa anda, menggemakan kata-doa anda, dan dengan demikian kita semakin menjadi sederhana.


Aristoteles mendefinisikan keabadian sebagai 'sekarang yang abadi'. Kekuatan meditasi adalah kita hadir sepenuhnya pada saat kini, tidak memikirkan sesuatu yang sudah berlalu, tidak menyesali, menangisinya, atau menganalisa kejadian di masa lampau. Tidak membuat rencana untuk masa depan. Allah adalah kasih. Allah adalah sekarang.

Satu kesulitan yang kita hadapi dalam berlatih meditasi adalah kita sulit membayangkan bahwa berpikir bukanlah kegiatan manusia yang paling luhur dan paling penting. Itu kelihatannya sesuatu  yang mengejutkan bagi sekelompok orang ketika mereka mendengar tentang meditasi untuk pertama kalinya - terutama jika mereka adalah kelompok rohaniawan/wati - ketika saya berkata pada mereka, "Anda harus belajar untuk tidak berpikir tentang Allah" Dan jika saya katakan pada mereka, "Doa pada dasarnya bukanlah percakapan dengan menggunakan imajinasi kita atau berpikir tentang Allah" maka kelompok akan terkejut. Tetapi itu lah faktanya. Kita harus mengerti bahwa kita semua memiliki kemampuan yang lebih besar dari pikiran kita.

(The Way of Unknowing – John Main, OSB)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar