Lent Daily Reflections - Laurence Freeman, OSB
Kamis Minggu IV Prapaskah 2013
Masa Prapaskah
segera akan beralih dan berujud sebagai salah satu permenungan terbesar dan
terdalam dan makna dari suatu penderitaan. Kita berharap bahwa kita siap
menghadapinya tahun ini.
Ada banyak bentuk
penderitaan, seperti halnya ada banyak perwujudan kasih. Mungkin di dalam
rahasia besar alam semesta ini, keduanya benar-benar sebanding. Ketika pikiran
bingung, dilanda keraguan, bercabang dan gelisah kita mengalami suatu
penderitaan yang khusus. Mungkin saat itu belum muncul dalam kehidupan kita dan
dalam hubungan kita dengan orang lain. Tergantung pada ukuran pengendalian diri
kita atau kemampuan kita untuk tampil baik. Namun, pada akhirnya tidak ada
rahasia yang tak terkuak. Beberapa rahasia dikubur - atau lama tetap di sana.
Penderitaan jiwa
seringkali dikatakan lebih buruk daripada hanya sakit fisik; meskipun
membandingkan tingkatan ataupun bentuk penderitaan hanyalah mujarad, nyaman
bagi yang mengamati namun tidak mengalaminya sendiri. Meskipun penderitaan
batin mungkin memang benar lebih buruk karena dikucilkan secara khusus; dan
bagi orang luar - bahkan bagi mereka yang memberikan penyelesaian dan
penghiburan untuk anda - seringkali nampak dibesar-besarkan. Anda merasa mereka
akan mendengarkan dengan iba tetapi secara diam-diam mereka berpikir (mungkin
anda juga demikian), 'mengapa kamu tidak menghadapinya saja dan mengambil
keputusan?'
Masalahnya, pikiran
tidak bisa memutuskan sendiri. Memikirkan tentang sesuatu tidak menyelesaikan
masalah. Untuk memutuskan suatu pilihan dan mengurangi derita kebingungan, kita
butuhkan pemahaman, kebijaksanaan, dan kecerdasan yang tidak dapat diukur
dengan uji kecerdasan. Semuanya ada di sana, seperti mata air murni di bawah
tanah berlumpur, yang selalu mengalir.
Mungkin kita gemar
sekali mengikuti politik dan pertunjukan iklan karena kita melihat tercermin
disitu, pada jarak yang aman, debat yang tidak meyakinkan dan pelanturan
keramahan diri yang meliputi pikiran dan gaya hidup kita sendiri.
Ya, memang sulit
untuk menempatkan meditasi dalam suatu gambaran yang kacau. Kesampingkan
pikiran-pikiran. Berimanlah di mata air yang murni. Sabar melakukan latihan
teratur itu sendiri merupakan sejenis penderitaan - namun jenis yang
menyelamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar