Jumat Minggu II Prapaskah
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajak murid-murid terdekatnya kesamping
dan memperingatkan mereka pada takdir yang akan menimpa diri-Nya dan mereka di
Yerusalem. Setelah itu dikisahkan bahwa ibu bersama anak-anaknya yaitu dua
orang dari antara murid-muridNya mendekati-Nya, dengan hormat meminta Yesus
untuk memberi mereka pekerjaan yang baik di pemerintahannya yang baru setelah
Dia berkuasa. Perbedaan pemahaman dan kecerdasan rohaniah ini cukup
mencengangkan dan mungkin tidak banyak berubah selama dua ribu tahun sejak itu.
Kita menghilangkan segala sesuatu yang tidak ingin kita dengar dan bila
memungkinkan kita memaksakan memasukkan acara kita.
Yesus menghadapi si
ibu dengan agak lembut dalam keadaan tersebut - dan juga kesepuluh murid
lainnya yang iri hati ketika mendengar si ibu mencoba mempengaruhiNya.
Tanggapan guru mereka mengulangi pernyataanNya agar kembali ke ajaran inti
tentang penolakan kekuasaan dan kedudukan dalam hubungan antar manusia:
barangsiapa yang ingin menjadi terbesar di antara kalian haruslah menjadi
pelayan anda; siapa yang ingin menjadi yang pertama haruslah menjadi budak anda.
Barangkali mereka
yang memegang kekuasaan dalam suatu lembaga benar-benar hanya dapat mengalami
kebenaran yang dinyatakan oleh sabda ini ketika mereka mengundurkan diri. Para
paus abad pertengahan menyebut diri mereka 'pelayan dari para pelayan Allah'
kedengarannya bagus kecuali bila tidak seorangpun yang mempercayainya.
Kekuasaan tetap merupakan godaan besar. Hirarki, yang lekat dengan kekuasaan,
adalah lawan tepat dari kehidupan rohaniah.
Latihan rohani yang
benar secara terus menerus menjadikan kita membumi, tempat semua orang tegak
berdiri. Hal ini mencemooh kemegahan dan lingkungan, persekongkolan dan
kesalehan palsu. Prapaskah secara alami seharusnya merupakan waktu khusus untuk
memajukan keadilan sosial melalui latihan kontemplatif. Mungkin memang sesuai
ketika para pangeran gereja Katolik berkumpul melakukan pemilihan untuk memilih
penerus Petrus yang baru disini sepanjang masa.
sumber: www.meditasikristiani.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar