Keseimbangan batin. Salah satu
buah-buah latihan rohani, menyeimbangkan dimensi luar dan dalam dari kesadaran
kita. Hal ini mengingatkan kita bahwa dualitas dalam dan luar yang paling masuk
akal sesungguhnya ditransendensikan saat kita mendekat pada yang hidup,
menghidupkan denyut jantung realitas. Apa maksud sebenarnya saat kita
mengatakan bahwa kita memiliki hidup dalam (batin) dan hidup luar (dunia)?
Hilangkan seluruh pengamat dan hanya ada kehidupan, yang terus mengalir.
Keseimbangan batin bisa terdengar
dan terlihat seperti kemandegan/stagnasi membosankan, rutinitas yang
membosankan yang menghambat hal-hal terbaik (dan terburuk) yang ditawarkan oleh
hidup, tertutup terhadap perubahan. Sebenarnya, keseimbangan batin adalah
keheningan yang dinamis dari sebuah poros dimana semua unsur pengalaman
mengalir masuk dan keluar – seperti kota besar dunia, terminal kereta api utama
atau rumah dimana kita dikenal, dipelihara dan diperbaharui. Kita takut
terhadap keseimbangan batin karena kita salah menganggapnya sebagai hal yang
statis. Sebab, kita mengira, jika kita mencegah diri kita untuk masuk dalam
lembah gelap berarti kita menghindari puncak yang menegangkan. Meditasi adalah
tindakan menyeimbangkan harian pada mata pisau realitas. Meditasi membuat kita
lebih baik – tidak hanya secara emosi, mental dan psikologis – tetapi juga
mengambil rasa takut akan hidup. Begitu kita benar-benar belajar untuk
mencintai hidup, rasa takut akan kematian akan berkurang dan menjadi tidak
lebih dari jejak psikologis saja.
Laurence Freeman OSB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar