Banyak orang berkerumun
menghamparkan pakaiannya di jalanan, sedangkan yang lain memotong
ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan-Nya.
Ranting tersebut pastilah ranting
dari pohon palma yang ada di pinggir jalan, oleh sebab itu disebut Minggu
Palma. Palma adalah simbol kemenangan dan keabadian. Karena kita tahu apa yang
segera terjadi pada Yesus, selebriti untuk sejenak mandi dalam aura
keberhasilan, kita merasakan betapa kosong perayaan dan pujian ini. Peringkat
popularitas akan turun begitu dukungan ditarik.
Para selebriti – mereka ada di
pertunjukkan chatting setiap malam – masuk dalam peringkat dari pahlawan super
sampai calon selebriti kecil. Mereka memiliki kesamaan yaitu tingkat ketidaknyataan
yang menyertai pengidentifikasian diri mereka dengan pendapat orang lain
tentang diri mereka. Sungguh sulit untuk tidak melakukannya karena ego kita
lemah dan keintiman kita dengan Diri adalah episodic dan dengan mudah
dibayang-bayangi oleh kepuasan atau penderitaan yang kuat dalam dunia ego.
Ketenaran lima belas menit ini
adalah ujian yang paling dasar dan paling kejam yang akan dihadapi oleh Yesus
dalam beberapa hari mendatang. Jika Dia tergoda, Dia tiak akan siap menghadapi
jalur yang nyata yang dimulai-Nya di sini – dari dunia ini ke dunia ini, namun
dengan satu perbedaan yaitu kesadaran yang bangkit penuh. Jadi Dia bahkan tidak
bergeming dan menikmati perasaan nyaman karena dipuji. Hal tersebut adalah
penipuan diri, keilahian palsu dari selebriti dan kekuasaan, keabadian palsu.
Pujian menunjukkan dari ketinggian mana Dia akan jatuh di mata manusia dan
penolakan menyakitkan seperti apa yang akan Dia alami. Namun sebaliknya, semua
itu tidak penting. Dia tidak terpengaruh. Pelepasan besar telah dimulai.
Laurence Freeman OSB
Sumber : WCCM Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar