Dunia umumnya mewaspadai alasan para
politikus yang mencari kekuasaan. Bagi banyak orang, para pemimpin
kelihatannnya tidak ingin memimpin supaya dapat melayani tetapi untuk menikmati
pencarian kekuasaan dan memilikinya. Kecanduan mereka akan kekuasaan begitu
besar sehingga mereka melakukan segala hal untuk mendapatkan atau
melindunginya. Keluarga, kesehatan, relasi-relasi pribadi, sahabat-sahabat
dapat dikorbankan demi sebuah rasa dapat memerintah dan membuat orang lain
melakukan apa yang mereka inginkan – tentu saja, untuk kebaikan mereka.
Ketegangan antara Yesus dan mereka yang memegang kekuasaan – relijius dan politik – adalah ketegangan lama antara mereka yang menggenggam kekuasaan dan mereka yang melepaskannya. Arti dan makna kekuasaan yang sejati akan nampak hanya pada saat kita melepaskannya. Jika pelepasan di dalam diri belum terjadi, kekuasaan akan nampak seperti keinginan dasar untuk mengendalikan atau mengeksploitasai banyak hal atau orang lain. Namun ketika kita melepaskan kekuasaan dari genggaman kita, kita dapat melihat kekuasaan tersebut sebagai sarana untuk melayani dan membantu sesama. Seperti hal nya uang, kekuasaan pada dasarnya aman ketika dilepaskan. Anda tidak perlu menjadi politikus dunia untuk menyadari daya tarik yang disuguhkan oleh kekuasaan ini. Saat kita bertemu dengan orang yang lebih rapuh dari pada kita, kekuasaan merupakan godaan yang memerlukan pengendalian diri untuk menolaknya.
Laurence Freeman OSB
Sumber : Komunitas Mondial Meditasi Kristiani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar