Friday Lent Week 2
Inti
dari semua disiplin spiritual adalah untuk bertumbuh dalam kesederhanaan
sehingga kita dapat semakin terbuka untuk mengasihi dan mengembangkan kemampuan
kita untuk mengasihi melampaui batas-batas ego.
Yang pertama, langkah terseok-seok dalam mengembangkan kesadaran ini ironisnya adalah suatu imitasi realitas tertinggi. Kita mulai dengan belajar mengasihi diri sendiri Seperti Allah mengasihi diri-Nya. Meskipun demikian, bagi kita langkah ini merupakan tahap kesadaran yang sangat terbatas karena kita hanya memperhatikan kelangsungan hidup kita sendiri dan mendapatkan kebahagian dengan memuaskan nafsu kita. Sungguh suatu yang menggairahkan saat kita menyadari bahwa kita dapat melakukan hal ini dan dengan berharap kita membayangkan bahwa kepuasan diri ini dapat berlangsung tanpa batas.
Yang pertama, langkah terseok-seok dalam mengembangkan kesadaran ini ironisnya adalah suatu imitasi realitas tertinggi. Kita mulai dengan belajar mengasihi diri sendiri Seperti Allah mengasihi diri-Nya. Meskipun demikian, bagi kita langkah ini merupakan tahap kesadaran yang sangat terbatas karena kita hanya memperhatikan kelangsungan hidup kita sendiri dan mendapatkan kebahagian dengan memuaskan nafsu kita. Sungguh suatu yang menggairahkan saat kita menyadari bahwa kita dapat melakukan hal ini dan dengan berharap kita membayangkan bahwa kepuasan diri ini dapat berlangsung tanpa batas.
Namun
kemudian kita terbentur tembok akhir dan tembok sesuatu yang lain. Pengulangan
cinta diri kita pada tahap ini secara fatal dan kejam dimunculkan sebagai
sesuatu yang terbatas dan tidak memuaskan. Kita melihat bahwa orang lain juga
ada dan kita melukai orang lain saat kita bertindak egois. Inilah saat kita
menyadari tanggung jawab manusia dan kemampuan kita untuk tidak bertanggung
jawab yang dapat kita sebut sebagai dosa. Dengan melihat diri kita sebagai
'pendosa' oleh karenanya tidak menimbulkan rasa bersalah melainkan rasa malu
yang menyembuhkan yang terus menerus menunjukkan kemampuan dan kegagalan kita
untuk kita sadari.
Laurence Freeman OSB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar