Daily Lent Reflections - Fr. Laurence Freeman
Kebiasaan sangat
menentukan siapa diri kita. Namun kita salah menganggap bahwa ‘hidup’ kita itu
alamiah dan terima saja apa adanya. Tentu saja bukan demikian dan kita
sebaiknya tidak demikian. Hidup kita dapat berbalik dari atas kebawah dan dari
dalam keluar hanya dalam sekejap mata. Semua susunan saraf kita menyusut dan
pecah dan kita harus mulai dari awal lagi. Kita ‘membangun kembali hidup kita’
sebagai kebiasaan yang benar-benar dipasang kembali di otak dan tubuh kita yang
terluka.
Sebagai tambahan
dari krisis ini, yang menghantam kita ke samping dan kadang-kadang dari tempat
kita belum pernah sembuh, ada sebuah metanoia: yang dimaksud oleh Yesus
‘Bertobatlah dan percayalah pada Injil.’ Meta: perubahan (sebelum dan sesudah);
noia (dari kata Yunani nous) yang berarti tanggapan, pikiran atau pemahaman.
Budaya teknologi kita sekarang ini terlalu banyak mencerdaskan dan menipiskan
makna dari ‘pikiran’. Meditasi mengembalikan keseimbangan sampai kesadaran kita
sepenuhnya dan memulihkan kembali maknanya ke pusat sebagai pengalaman
sepenuhnya, tidak hanya sebagai batasan atau susunan kata-kata saja.
Di luar relasi yang
kita namakan makna, itu hanyalah sekilas kenyataan. Melalui meditasi, peran
utama relasi dalam memahami siapa diri kita sebenarnya, akan dipulihkan,
pertama-tama dengan melakukan relasi dengan diri kita sendiri.
Bagian Noia timbul
dari kata Yunani yang indah nous. Terlepas itu dijadikan nama favorit
perusahaan IT baru dan sebuah jurnal filsafat, kata tersebut mengandung banyak
makna – seperti tanggapan dan pemahaman dan kecerdasan (meski bukan IQ).
Mungkin bahasa Inggris versi jalanan, dilafalkan ‘nowse’, yang artinya kurang
lebih dan paling mendekati adalah ‘akal sehat’. Ketika masih anak-anak,saya
ingat kata tersebut pertama saya dengar dari seorang penjual buah di Pasar
Portobello yang mengatakan tentang seseorang ‘dia punya ****nowse, tidak ya ?’
Untuk menggantikan
nous kita – atau mendapatkannya bila dengan sedih kita memang tidak
mempunyainya – artinya lakukanlah tindakan. Tindakan yang diarahkan pada
kontemplasi. Termasuk meningkatkan diri kita dari kebiasaan yang tidur, lalu
bangkit, meninggalkan kerumunan (kerumunan yang memuji dan kerumunan pelanturan
pikiran kita).
Ada banyak cara
lambat untuk melakukannya, kebanyakan diantaranya termasuk penundaan,
menangguhkan saat perubahan selama mungkin.
Dan itulah
meditasi...
Oleh Laurence
Freeman OSB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar