Ada nasihat yang penting lainnya bila kita belajar meditasi, kita perlu diam. Anda harus belajar untuk benar-benar diam selama meditasi. Ini artinya, jika anda duduk maka pilihlah sikap tubuh yang tidk membuat anda mengantuk, dengan punggung tegak; letakkan lengan dan tangan anda senyaman mungkin, telapak tangan bisa menghadap keatas atau ke bawah dengan menyatukan ibu jari dan jari telunjuk. Tetaplah diam selama meditasi. Godaan akan datang misalnya untuk menggaruk hidung anda atau membetulkan kerah baju atau dasi atau kaca mata atau merapihkan rambut anda.
Selasa, 28 April 2015
Rabu, 15 April 2015
JALAN CINTA KASIH
Nasihat praktis dari Meditasi Kristiani adalah, dengan kesetiaan kita pada ziarah iman ini dan keterbukaan kita pada cinta yang bersemayam dalam diri kita, kita mulai memahami bahwa pekerjaan mulia dalam hidup ini adalah mengkomunikasikan cinta kasih ini, untuk membantu orang lain melihat cahaya ini. Jika kita sendiri memahami hal ini dan melihat semuanya dengan cahaya cinta kasih, kita belajar untuk hidup dengan penuh cinta kasih. Jalan meditasi merupakan jalan cinta kasih, kesederhanaan dan sukacita.
Minggu, 05 April 2015
MINGGU PASKAH 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
Easter Sunday
Dia
dibangkitkan. Alleluia!
Hari ini kita bangun
pagi-pagi meskipun setelah berjaga malam dan berjalan menuju batu tinggi kuno
tepat di tengah-tengah Pulau Bere. Kita menunggu matahari terbit. Apakah nanti
jelas dan kita bisa melihat bola keemasan bulat mengapung di atas permukaan
horizon mengingatkan kita bahwa setiap kali matahari terbit merupakan sebuah
mukjizat untuk dilihat dan suatu kekaguman untuk dinikmati; ataukah mendung dan
cahaya menjadi lebih kuat tapi tanpa kecemerlangan – satu atau yang lain adalah
misa Paskah yang terbaik. Kita satu dengan dunia dan semua makhluknya ada di
bawah matahari yang bersinar bagi yang baik dan yang jahat.
Sabtu, 04 April 2015
SABTU MALAM PASKAH 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
HOLY SATURDAY
Mrk 16:1-7:
Tetapi ketika
mereka melihat dari dekat, tampaklah batu yang memang sangat besar itu sudah
terguling.
Tidak ada gereja hari
ini. Kami berada di ruang keberangkatan menunggu pesawat datang untuk membawa
kami pesiar yang sudah lama kami tunggu-tunggu.
Saat berjaga malam ini
kita mengingat semua penantian manusia ribuan tahun sejak Big Bang, melalui
masyarakat primitive dan kecanduan kita akan kesejahteraan, pencerahan
bertahap, sering kambuh dalam kebiadaban dan pada akhirnya perjumpaan kita
dengan sumber keberadaan kita yang hening, penuh kasih dan tak terlihat, pada
tingkat kita sendiri dan dalam daging. Waktu runtuh ke dalam dirinya sendiri
tanpa kehilangan makna atau kejelasannya. Untuk sesaat kita melihat sekilas
perpaduan, kesatuan dan keterberkatan semua pengalaman kita. Bahkan yang
terburuk juga termasuk dan ditransformasikan. Namun memang batu itu sangat
besar.
Jumat, 03 April 2015
JUMAT AGUNG 2015
WCCM lent Reflections 2015
Good Friday
Yoh
18:1-19:42:
Maka mereka
mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum
anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya
dan menyerahkan nyawa-Nya.
Hari ini bersama Yesus
kita berjalan dari taman di mana Dia dikhianati oleh Yudas menuju pertunjukan
hukum dimana Dia disangkal oleh Petrus, ditolak oleh orang sebangsanya,
diolok-olok oleh penguasa, disiksa dan disalibkan.
Kamis, 02 April 2015
KAMIS PUTIH 2015
WCCM Lent Reflections 2015
Holy Thursday
Yoh 13:1-15:
Kemudian Ia
menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya.
Jean Vanier menyebut
pembasuhan kaki ini sebagai sakramen yang hilang. Pembasuhan ini terlihat
sangat simbolis dan itulah latar belakangnya dilakukan oleh Paus atau imam
paroki dengan kelompok yang di pilih di altar. Di pulau Bere, kita melakukannya
agak sedikit berbeda, seperti yang diajarkan oleh Jean beberapa tahun yang
lalu. Semua orang di gereja, termasuk penduduk pulau tersebut dan orang-orang
yang ikut retret, diundang untuk membentuk lingkaran kecil, masing-masing
membasuh kaki orang yang di sebelahnya. Ketika masing-masing sudah dibasuh
kakinya dan dikeringkan, dia berdoa untuk orang yang melakukan aksi kelembutan
dan intim ini.
Rabu, 01 April 2015
RABU PEKAN SUCI 2015
WCCM Lent
Reflections 2015
Wednesday of
Holy Week
Mat 26:14-25:
“di dalam
rumahmulah Aku mau merayakan Paskah
bersama-sama dengan murid-murid-Ku.”
Sebenarnya adegan hari
ini mengingatkan kita kembali akan pengkhianatan yang memalukan. Ini jelas
merupakan unsur penting atau bahkan
menjijikkan dari makna Pekan Suci yang dimaksudkan untuk kita hadapi.
Rasanya seperti
mengangkat topik yang secara sosial memalukan dalam percakapan makan malam yang
menyenangkan. Anda mengambil resiko untuk menjadi teman yang paling tidak
menyenangkan dan tidak akan pernah diundang lagi. Seperti menjatuhkan sepotong
daging dari mulut anda dan lebih baik menendangnya ke bawah meja daripada
mengambil dan memberikannya kepada teman anda.
Langganan:
Postingan (Atom)