Jalan mantra adalah jalan untuk menjadi murah hati, terbuka dan masuk
kedalam diri kita, dan bukan jalan yang ekslusif atau membuat kita
berpikiran picik. Misteri dari perjalanan ini adalah mantra membuat kita
tumbuh untuk lebih menyadari kehadiran Tuhan dan kebaikan karya-Nya
dalam hidup kita yang tidak kita duga sebelumnya. Tidak selalu mudah
menerangkan bagaimana itu semua terjadi, dan sesungguhnya juga tidak
dapat dipahami kalau tidak dialami sendiri.
Jumat, 26 April 2013
Jumat, 19 April 2013
Menemukan kedalaman hati kita
Ketika anda bermeditasi maka tenaga anda disalurkan pada satu tujuan dan
jalan menuju tujuan tersebut adalah kata-doa anda. Anda tidak dapat
menghargai nasihat ini kalau anda tidak mempunyai pengalaman meditasi.
Meditasi, seperti yang saya katakan, adalah soal keheningan. Keheningan
ini sperti keheningan sebuah kolam air. Gangguan-gangguan yang kita
temukan ketika kita mulai bermeditasi bagai riak gelombang yang bergerak
dipermukaan air. Tetapi ketika anda terus bermeditasi dan menjadi
hening maka dasar kolam akan menjadi tampak lebih jelas waktu riak
gelombang menjadi tenang.
Jumat, 12 April 2013
Berdoa dengan seluruh jiwa kita
Ketika saya membaca buku Yohanes Kasianus tentang doa, saya segera
teringat akan doa yang dianjurkan oleh Yesus ketika Ia menceritakan
kepada kita seorang pendosa yang berdiri di belakang Bait Allah dan
berdoa dalam kalimat yang singkat: "Ya Allah, kasihanilah aku orang
berdosa ini" (Luk 18: 13). Dia pulang sebagai seorang "yang dibenarkan",
kata Yesus kepada kita. "Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele
seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka
bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan. Jadi,
janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya (Mat 6:7-8)
Label:
doa,
doa hening,
doa murni,
doa sederhana,
Doa Yesus,
kata doa.,
Mantra
Lokasi:
Yogyakarta, Indonesia
Jumat, 05 April 2013
Terang-Nya bercahaya dalam hati kita
Jangan dilupakan bahwa di dalam hati yang murni terkandung kesetiaan
kita dalam mengucapkan mantra. Kesetiaan pada mantra dari awal sampai
akhir setiap meditasi akan membawa kita pada kesederhanaan dan kepolosan
karena dengannya kita dapat menyangkal diri. Kemantapan untuk
mewartakan Kristus, pertimbangan (diskresio) yang dibutuhkan untuk
melihat bagaimana kita dapat melakukannya hari ini, dan keberanian untuk
bersaksi tentang Kristus dari pengalaman kita sendiri tentang-Nya,
timbul dari kesetiaan kita bermeditasi setiap hari dan pada mantra kita.
Langganan:
Postingan (Atom)