Sekarang
coba pikirkan pengalaman meditasi anda sendiri. Anda menyadari bahw anda mulai bermeditasi,
kelihatannay anda maju tapi kemudian anda berhenti. Bagi kebanyakan dari kita
dengan meditasi adalah memulai dan berhenti, mencapai sesuatu dan tidak tahu
berada dimana, semangat dan putus asa. Anda dapat bbelajar dari pengalaman ini bahwa
anda hanya perlu mengucapkan kata-doa anda. Mungkin cukup beralasan untuk
bertanya pada diri anda sendiri, “Apakah manfaat meditasi bagi saya? Apakah
saya mengalami kemajuan?”, tetapi semuanya itu tidak ada gunanya. Sesungguhnya
malah lebih buruk daripada tidak ada gunanya, pertanyaan-pertanyaan itu sama
sekali tidak berguna.
Saya pikir
bahwa semua dari kita pernah mencoba, semua dari kita ingin berdoa dan semua
dari kita tidak berhasil. Akan tetapi
kita sampai pada kesimpulan bahwa kearifan yang kita terima dari tradisi doa
kontemplatif yaitu kearifan yang mengubah kegagalan menjadi keberhasilan.
Keheningan dan kemiskinan dalam Roh (miskin dihadapan Allah) dalam meditasi
merupakan pemurnian diri. Kita menyadari bahwa kita tidak bisa menganalisa
Allah. Kita menyadari bahwa kita tidak dapat, dengan pikiran kita yang
terbatas, mengenal Allah yang tidak terbatas.
Tetapi
kita juga mengetahui, atau paling tidak kita memulai secara samar-samar
merasakan bahwa kita dapat mengalami cinta kasih Allah pada kita. Ini adalah
pemahaman yang didasari oleh pengalaman kita sendiri. Dengan pengalaman ini kita
diajarkan bahwa semua gambaran yang kita buat tentang Allah dibuat oleh ego.
Gambaran-gambaran ini harus disingkirkan dan tidak satupun yang dianggap
serius. Setiap gambaran baru tentang Allah yang dibuat oleh ego, kita sadari
saja dan setelah itu dibuang.
John
Main, The Way of Unknowing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar