"Tapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:33). Pada kenyataannya bahwa kita,
diri kita yang sesungguhnya, berakar pada keheningan di pusat diri kita.
Bagi kita keheningan ini merupakan kenyataan hidup kita yang sulit di
tangkap. Masalahnya adalah karena kita selalu diganggu oleh pikiran dan
kelekatan diri yang tidak teratur. Tetapi Roh selalu menunggu kita
dengan sabar dalam keheningan abadi. Perziarahan meditasi mengajarkan
kita bahwa di dalam roh dan kebenaran, kita sudah berada disana, bersama
Bapa kita yang telah memanggil kita, yang telah menciptakan dan
mencintai kita.
Kita menyadari kenyataan ini kalau kita membuka hati dan jiwa kita. Dengan demikian datanglah kebebasan, kebebasan dalam roh yang mendorong kesadaran kita yang terbatas dengan bersatu dengan kesadaran Yesus yang tinggal dengan Cinta-Nya yang tak terbatas di dalam hati manusia. Disana Dia tinggal dan dengan tetap menghargai sepenuhnya kebebasan kita, menyiapkan tempat untuk kita dalam pelukan Bapa-Nya yang merupakan Bapa kita juga. Kebebasan adalah kemampuan kita untuk memasuki kesadaran yang tak terbagi masuk kedalam tempat itu dan untuk mengetahuinya sebagai kesempurnaan misteri Cinta. Pengetahuan ini bukan suatu teori atau spekulasi, tetapi berhubungan erat dengan pegalaman pribadi. Kita belum bermeditasi sebelum mata kita mulai terbuka pada kedatangan cinta di dalam hidup kita dan sebelumnya kita begitu rabun untuk melihat atau tidak rendah hati untuk menerima.
The Present Christ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar