✳️
Bacaan
Harian Bersama John Main
2
Agustus 2020
Meditasi
menuntut sesuatu dari kita. Meditasi adalah sebuah disiplin. Tidak cukup hanya
dengan membaca buku atau mengikuti kursus tentang meditasi. Anda harus
praktek/latihan. Dalam latihan, anda akan menemukan tempat anda. Namun untuk
dapat menemukan tempat anda, anda harus mengecilkan diri anda terus menerus
sampai menjadi satu titik.
Kita
semua tahu bahwa tidak ada yang lebih buruk daripada menganggap diri paling
penting. Tidak ada yang lebih buruk dari mementingkan diri sendiri. Tujuan
meditasi adalah untuk memasuki titik pusat diri kita yang merupakan pengalaman
transendensi diri, melangkah maju. Kita sepenuhnya meninggalkan diri kita dan ego
kita dikecilkan, dikecilkan dan dikecilkan sampai kita menemukan tempat kita
tetapi tanpa kebesaran.
Untuk
sampai ke titik di pusat diri kita sama seperti menyesuaikan fokus lensa
kamera. Bila kita sudah mengecilkan diri sampai menjadi satu titik dan ketika
kita diam, cahaya akan bersinar ke dalam diri kita, ke dalam hati kita. Itulah
cahaya Allah, cahaya yang memberi pencerahan dan menyinari seluruh keberadaan
kita. Begitu kita mencapai titik dan keheningan tersebut cahaya akan bersinar
di dalam hati kita untuk selamanya. Jangan salah paham dengan apa yang saya
katakan.
Untuk
menapaki jalan ini anda tidak memerlukan sifat atau bakat khusus kecuali
kemampuan umum untuk memahami bahwa kita harus melampaui mementingkan diri dan
keterpusatan pada diri sendiri. Dan untuk memahaminya kita tidak memerlukan
banyak kecerdikan. Kita harus mengakarkan diri kita bukan pada cinta-diri
tetapi pada kasih universal. Kita menjadi pribadi, bukan untuk diri kita
sendiri, tetapi untuk orang lain, untuk semua, untuk kesemuanya.
Moment
of Christ
✴️
Refleksi
Bacaan Harian Bersama John Main
2
Agustus 2020
Pater
John Main mengatakan bahwa hal yang paling utama adalah praktek meditasi. Dalam
meditasi kita berlatih untuk meninggalkan ego, meninggalkan sang diri, untuk
menemukan diri sejati kita. Saat kita diam dalam keheningan yang mendalam
melalui pengucapan mantra Maranatha, kita semakin menanggalkan diri kita, dan
hidup sepenuhnya, hidup yang disinari oleh cahaya kasih Allah yang menerangi
seluruh keberadaan kita. Kita akan menjadi pribadi yang hidup bukan hanya untuk
diri kita sendiri, melainkan untuk sesama, dan seluruh ciptaan.
“Jalan
ini adalah jalan kehilangan diri,” menurut Pater John Main, “karena perhatian
kita seluruhnya terserap di dalam Kristus. Dalam keterserapan inilah kita
meninggalkan semua keterbatasan.” Beliau juga mengatakan, "seluruh
keberadaan kita harus masuk ke dalam proses pengosongan ini, mengosongkan semua
gangguan, semua keinginan, sehingga kita dapat hidup dan hidup sepenuhnya dalam
misteri kasih Kristus yang menebus."
Tuhan
memberkati. 🙏
Berkah
Dalem. 💖
Tidak ada komentar:
Posting Komentar