WCCM Lent Reflections 2016
First Sunday of Lent
Bacaan `Injil untuk Minggu Pertama Prapaskah ini adalah Lukas 4: 1-13.
Lukas menulis untuk pembaca non Yahudi secara luas dan lebih menekankan peran
wanita dan kondisi orang miskin. Dalam perikop ini Yesus dituntun oleh Roh
Kudus ke padang gurun dan mengalami ujian klasik kepribadiannya – menghadapi
tuntutan-tuntutan ego untuk pemenuhan diri sendiri dan menganggap diri penting,
tuntutan-tuntutan yang dapat ditembus-Nya dan oleh karena itu Dia dapat bebas
merangkul diri sejati-Nya serta misi-Nya.
Yesus, penuh dengan Roh Kudus, kembali ke sungai Yordan, lalu dibawa
oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan
dicobai Iblis. SElama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia
lapar. Lalu berkatalah Iblis keapda-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu
ini menjadi roti…. Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari
pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Selama seminggu ke depan ada banyak hal yang perlu direfleksikan di
sini. Kita perlu membandingkannya dengan Injil Markus yang lebih sederhana dan
lebih ringkas dan bahkan menghafalnya. Apa artinya 'Roh'? Pernahkah anda
merasakannya, ataukah dia pernah mendorong anda untuk melakukan sesuatu? Apakah
anda pernah merasa anda harus melakukan sesuatu tetapi gagal atau menolak
karena takut atau ragu? Jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
‘Padang Gurun’ menyimbolkan apa bagi anda? Di Israel, daerah kecil dan
tak pernah reda dari kekacauan, padang gurun Yudea yang relatif kecil tidak
jauh dari Yerusalem namun pasti gersang dan mengarah ke Laut Mati. Dari mana
masa-masa kekeringan anda? Mungkin anda tidak memilihnya. Tapi bukannya tidak
diketahui juga oleh orang-orang yang ingin lepas dari pengairan yang berlebihan
– ingin lari dari media, dari pekerjaan, dari kerumunan atau dari hantu palsu
diri sendiri. Lalu apa yang anda cari? Dalam meditasi anda mencari kualitas
kebenaran yang anda temukan di padang gurun atau hanyalah pengairan jenis lain?
‘Dicobai oleh Iblis’ mungkin
dapat diterjemahkan sebagai ‘didorong sampai batasnya’ – di mana kita tidak
ingin masuk karena takut kita jatuh dari tepi dunia yang kita ketahui.
Pernahkah anda menyentuh batas anda?
‘Binatang buas’ yang disebut Markus keluar di malam hari, dari lemari
bawah sadar kita. Saat kita menghadapinya, mereka akan menyusut dan menghilang
dan semua kekuatan yang mereka bawa akan muncul di hadapan anda selamanya.
Setelah menembus ikatan ilusi dan menemukan diri sejati-Nya, Yesus kembali ke
dunia dan menyampaikan apa yang harus Dia katakan dengan sederhana dan tajam.
Ada keterdesakkan, kesegeraan, tanpa harapan bagi harapan, panggilan yang
gamblang untuk perubahan pikiran.
Dalam empat puluh hari, penjelajahan singkat kita ke padang gurun
meditasi dapat mengungkapkan penemuan-penemuan yang mengejutkan dan luar biasa.
Kita takut akan kejutan-kejutan kehidupan yang besar – seperti perubahan
pikiran. Namun, bagaimana seandainya, bagaimanapun juga tidak ada yang perlu
ditakutkan di padang gurun atau di manapun juga? Kita tidak kehilangan apa-apa
kecuali keterbatasan-keterbatasan kita?
Salam Kasih,
Laurence Freeman, OSB.
(Diterjemahkan : Fransisca Indrawati – Komunitas Meditasi Kristiani
Indonesia)
Sumber: http://us4.campaign-archive2.com/?u=c3f683a744ee71a2a6032f4bc&id=0a64f0f73d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar