Dalam perjalanan meditasi sewaktu
kita mengucapkan mantra dan mengabaikan pikiran-pikiran kita, rencana-rencana
kita, gagasan-gagasan kita, kita belajar pentingnya penyangkalan diri,
bebas-lepas, kita mengabaikan gambaran diri kita, kita mengabaikan
keinginan-keinginan kita, kita mengabaikan ketakutan-ketakutan kita dan kesadaran
akan diri kita sendiri. Penyangkalan diri memampukan kita untuk memasuki
persatuan dengan Tuhan dan sesama pada tingkatan yang lebih dalam.
Kesunyian
meditasi adalah fondasi dimana kita membangun semua persatuan, persatuan yang
sejati dengan diri kita, dengan sesama, dan dengan Allah. Dalam keheningan hati
kita sendiri, kita memasuki keselarasan yang mendalam yang menunjukkan pada
kita kesatuan kita denga semuanya. St. Paulus menulis pada jemaat di Kolese:
Karena itu, sebagai orang-orang
pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan,
kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu
seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang alin, sama seperti Tuhan telah mengampuni
kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai
sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah
dipanggil menjadi satu tubuh. (Kol 3: 12-15)
Door into Silence
Tidak ada komentar:
Posting Komentar