Di sepanjang sejarah Kekristenan, pria dan
wanita pendoa menjalankan misinya untuk membawa sesama mereka dan generasi
penerus mereka pada pencerahan yang sama, dilahirkan kembali dalam Roh seperti
yang dikhotbahkan Yesus. Salah seorang guru ini adalah Yohanes Kasianus dari
abad ke empat telah diakui sebagai salah seorang guru yang berpengaruh dalam
kehidupan rohani di Barat. Peranan penting yang dimainkan oleh Yohanes Kasianus
adalah ia merupakan guru yang memberikan inspirasi bagi St.Benediktus dan kehidupan
membiara di Barat, dengan membawa tradisi spiritualitas Timur kedalam
pengalaman hidup di Barat.
Dalam mendengarkan dengan perhatian yang penuh pada pengajaran Abbas Iskak membuat Kasianus dibakar oleh semangat berdoa dan keputusan bulat untuk bertekun dalam doa. Abbas Iskak berbicara dengan fasih dan tulus tetapi, sebagaimana yang disimpulkan oleh Kasianus dalam konferensinya yang pertama 'Dengan kata-kata Abbas Iskak, kami terpesona daripada terpuaskan, karena kami merasa bahwa walaupun doa yang sempurna telah diperlihatkan pada kami tetapi kami masih saja tidak dapat memahaminya dan membutuhkan disiplin untuk terus berdoa dengan tekun dan setia'.
Kasianus dan
Germanus kembali pada Abbas Iskak setelah beberapa hari dengan pertanyaan
sederhana; 'Bagaimana kami harus berdoa ? Ajarlah kami, tunjukkanlah pada
kami.' Jawabnya atas pertanyaan mereka dapat ditemukan dalam konferensi
Kasianus yang kesepuluh, yang mempengaruhi pemahaman orang orang dinegara Barat
tentang doa sampai saat ini.
Unsur unsur
yang berkaitan erat dengan doa: kemiskinan dan penebusan, menyebabkan Kasianus
menyebut doa sebagai 'kemiskinan'. 'Pikiran harus terus menerus berpegang teguh
pada mantra', tulis Kasianus, 'sampai kita merasa kuat karena kita telah
menggunakannya secara terus menerus', mantra mengesampingkan segala kekayaan
pikiran yang lalu lalang dan membatasi pada kemiskinan satu kata. Bagi mereka
kemiskinan ini menggenapi kalimat sabda bahagia pertama: 'Berbahagialah orang
yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah empunya Kerajaan sorga' (Mat 5:3)
Word into Silence - John Main OSB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar