Bertemu dan bermeditasi bersama dengan
orang-orang yang mengikuti perziarahan rohani yang sama dalam kehidupan mereka
sehari-hari membuat saya melihat lebih jelas dari sebelumnya perjalanan yang
kita lakukan bersama. Kita mengetahuinya sebagai perjalanan imam, yang lebih
memampukan kita untuk mencinta dan dicinta; dan juga lebih membuka pandangan
kita terhadap kenyataan.
Dan kita
memahaminya juga sebagai jalan yang menuntut iman kita. Gunung akan semakin
terjal ketika anda mendekati puncaknya. Tetapi pemandangan di puncak lebih
luas, lebih menginspirasi dan lebih menakjubkan sehingga menguatkan tekad kita
untuk mencapai akhir pendakian...
Meditasi, sebagai
jalan hidup dan dengan disiplin doa, merupakan jalan menuju pengalaman akan
roh, pada akhirnya Roh Allah. Setiap orang yang mengikuti jalan ini akan
mengetahui dengan sendirinya, tuntutan semakin besar untuk setiap langkah yang
kita ambil sepanjang perziarahan ini. Ketika kemampuan kita untuk menerima
pewahyuan meningkat demikian juga dorongan alami yang kita rasakan untuk
menanggapi, keterbukaan kita, lebih murah hati, lebih tidak memiliki.
Hal yang aneh dan
menakjubkan ialah bahwa tuntutan ini tidak seperti tuntutan lainnya yang
diberikan pada kita. Kebanyakan tuntutan pada kita tampaknya membatasi kemerdekaan
kita tetapi tuntutan ini tidak lebih dari suatu undangan untuk memasuki
kebebasan roh secara penuh – kebebasan yang kita dapatkan ketika kita menjauhi
dari diri kita. Apa yang kelihatannya sebagai tuntutan untuk menyerahan diri
secara total, pada kenyataannya merupakan kesempatan untuk menyadari kemampuan
kita yang tidak terbatas. Tetapi untuk memahami ini kita tidak dapat
mengingkari bahwa kenyataannya tuntutan ini bersifat mutlak dan akibatnya
tanggapan kita juga harus bersifat mutlak.
The Present Christ - John Main OSB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar