Doa ini dapat ditemukan sepanjang jaman dalam tradisi Kristiani, dalam jemat Gereja perdana.
Fr. John Main, OSB seorang rahib Benediktin kelahiran London 1926, menemukan tradisi doa ini dalam ajaran Yohanes Kasianus dan para bapa dan ibu Padang Gurun dari abad ke 4, yang semuanya kemudian mempengaruhi ajaran St. Benediktus tentang doa.
Fr. John Main, OSB seorang rahib Benediktin kelahiran London 1926, menemukan tradisi doa ini dalam ajaran Yohanes Kasianus dan para bapa dan ibu Padang Gurun dari abad ke 4, yang semuanya kemudian mempengaruhi ajaran St. Benediktus tentang doa.
Selanjutnya Dom John Main membawa dan mengenalkan kembali kepada kita bentuk doa ini dan dikenal sebagai sebuah bentuk doa yang
relevan dan sangat diperlukan oleh orang-orang modern.
Meditasi adalah doa hening, diam dan perhatian. Seringkali disebut sebagai doa hati.
Kita melepaskan perhatian dari
pikiran-pikiran kita – kita melepaskan segala sesuatu yang seharusnya kita
lakukan dan kita capai – kita menerima diri kita seperti apa adanya – dan
menyerah – membuka hati kita akan kehadiran Allah – dalam keheningan dan
kediaman saat kini.
Meditasi sangat damai dan
sederhana.
Meditasi tidak menggantikan
bentuk-bentuk doa yang lain, sebaliknya meditasi dapat memperdalam
bentuk-bentuk doa yang lain. Yang akan kita lakukan setiap minggu adalah
belajar sedikit mengenai tradisinya, mendengarkan pengajaran singkat – belajar
bermeditasi – dan kemudian sharing periode meditasi. Jika anda mencari-cari
sedikit waktu tenang untuk berdoa dengan damai atau jika anda hanya ingin tahu
seluk beluk meditasi – anda sangat kami harapkan untuk bergabung selama dalam pertemuan-pertemuan tersebut, yang biasanya enam kali, atau datang saja kapan anda bisa jika anda tidak dapat menghadiri
semuanya.
Pertemuan yang akan kami selenggarakan
Minggu 05 Agustus 2012, Pukul 10.oo-14.oo, Bertempat di Gereja St Albertus Agung Jetis, Ruang Sayap Timur, Jl. AM Sangaji, Yogyakarta
dan
Minggu 12 Agustus 2012, Pukul 10.oo-14.oo, Bertempat di Kapel Susteran ADM (Amalkasih Darah Mulia), Jl. AM Sangaji 58, Yogyakarta.
Inilah bacaan dari Fr. John Main:
“Saat kita bermeditasi,
kita diam, tubuh dan jiwa….tubuh dan roh….seluruhnya terbuka akan kehadiran
Allah, mengetahui bahwa kehadiran tersebut adalah kasih sejati…kelembutan
sejati….pengampunan sejati, dan dalam kehadiran itu kita menjadi diri kita yang
sebenarnya….makhluk yang diciptakan oleh Allah, makhluk yang ditebus oleh kasih
Yesus, makhluk yang adalah bait Roh Kudus. Dan dalam pengalaman tersebut, kita
dibuat benar-benar bebas, bebas menjadi diri kita sendiri, bebas untuk
mencintai diri kita sendiri…sesama kita…dan Allah.” (Fr. John Main, OSB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar