Bacaan
Harian Bersama John Main
3
September 2020
Ketika anda mulai bermeditasi, segala macam pertanyaan akan muncul dalam benak anda. Apakah cocok untuk saya? Apa maksudnya? Haruskah saya melakukannya? Apakah yang saya mendapatkan sesuatu dengan bermeditasi? dan seterusnya. Semua pertanyaan ini harus anda tinggalkan. Anda harus mentransendensikan semua pertanyaan ini, dan anda harus bermeditasi dengan kesederhanaan seorang anak kecil. “Aku berkata padamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Mat 18: 3)
Jadi saran saya pada anda adalah, ucapkan kata
doa anda, berpuaslah dengan mengucapkan kata doa anda dan ijinkan anugerah
tersebut diberikan oleh Allah. Jangan menuntut. Kita harus bermeditasi tanpa
tuntutan dan harapan, hanya dengan kemurahan Roh yang memungkinkan kita untuk
hadir semampu kita pada diri kita sendiri maupun Allah. Meditasi itu sangat,
sangat sederhana. Jangan diperumit. Saat anda bermeditasi, anda harus menjadi
semakin sederhana, bukan semakin rumit. Seperti yang anda ketahui bahwa di
dalam kehidupan ini tidak ada yang benar-benar pantas untuk dimiliki tanpa
adanya transendensi diri. Inilah kehilangan diri sejati yang membawa kita pada
sukacita. Dan meditasi adalah keberanian untuk mengalihkan perhatian keluar
dari diri kita dan meletakkannya di depan, meletakkannya di depan Allah,
melihat ke depan.
Refleksi
Bacaan Harian Bersama John Main
2 September
2020
Dalam melakukan meditasi kita perlu menjadi semakin sederhana, memiliki iman yang dimiliki oleh seorang anak kecil. Kita bermeditasi tanpa tuntutan, tanpa harapan. Kita hanya hadir dihadapan Allah dan memberikan perhatian tanpa pamrih pada kata doa, pada kehadiran-Nya. Kita menjadi sederhana dan tanpa tuntutan atau harapan dengan cara mengucapkan mantra “Ma-ra-na-tha” selama waktu meditasi. Kita mengucapkannya dengan penuh perhatian, senang, sabar, dan penuh kasih. Dengan memberikan perhatian tanpa pamrih pada mantra, pada kehadiran-Nya dalam hati kita, maka kita mengalihkan perhatian keluar dari diri kita dan meletakkannya didepan Allah, membiarkan Allah mencurahkan rahmat-Nya bagi kita, dan menjadikan Ia sebagai pusat diri kita.
Tuhan memberkati. 🙏
Sumber: Komunitas MK Nas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar