Bacaan Harian Bersama John Main
11 Juni 2020
Anugerah
Roh Allah yang diberikan kepada kita semua adalah tak terbatas. Anugerah itu
dicurahkan sepenuhnya oleh Allah melalui Roh-Nya kepada kita semua dan
tanggapan kita seharusnya mencerminkan kemurahan hati Allah secara mutlak.
Panggilan bagi umat Kristiani itu tidak untuk ditanggapi dengan asal asalan,
setengah hati atau kadang-kadang saja. Panggilannya adalah untuk menanggapinya
dengan segala kemurahan hati kita, dengan semua yang kita miliki pada saat ini.
Dan
banyak yang bisa kita diberikan. Kita mempunyai hati, pikiran kita, hidup kita
dan ketika kita bermeditasi, semuanya itu disatukan, dipusatkan dan diarahkan
pada Kristus. Apa adanya kita diselaraskan dengan keberadaan Allah, dengan
kasih-Nya. Tidak ada yang dikecualikan dan itulah sebabnya kita belajar
mengucapkan mantra dengan kesetiaan total, penuh murah hati dan penuh
perhatian.
Anugerah
itu diberikan kepada kita. Yang harus kita lakukan, kita masing-masing, adalah
terbuka dan menyadarinya. Namun kita harus melakukan tugas dan melakukannya dengan
kesederhanaan, kerendahan hati dan dengan lemah lembut. Kita harus belajar
untuk lemah lembut dengan diri kita sendiri ketika kita belajar untuk
menjadikan mantra berakar dalam hati kita. Hanya diperlukan sedikit usaha.
Semuanya
diberikan kepada kita, pada dasarnya apa yang diminta dari kita hanyalah
kesetiaan pada peziarahan harian kita dan kita mengutamakan peziarahan ini di
dalam hidup kita. Kesetiaan menuntun kita agar menyadari bahwa anugerah itu
sedang diberikan. Lalu, karena setiap pagi dan petang kita kembali ke meditasi
kita dengan setia dan selama meditasi itu kita tetap setia pada mantra,
anugerah akan menghampiri kita, lengkaplah siklus itu.
The
Way of Unknowing
Refleksi
Bacaan Harian Bersama John Main
11
Juni 2020
Anugerah
Roh Allah yang tak terbatas, melalui Roh-Nya, dicurahkan sepenuhnya kepada kita
semua. Anugerah itu adalah rahmat-Nya, kemurahan hati-Nya pada kita sebagai
anak-anak yang sangat dikasihi-Nya. Oleh karena itu kita perlu menanggapinya
dengan sungguh-sungguh, dengan sepenuh hati kita, dengan segala kemurahan hati
kita, dengan kerendahan hati kita, dengan semua yang kita miliki saat kini,
yaitu seluruh hati, pikiran dan hidup kita. Kita dapat memberikan semua itu
dengan menyediakan waktu untuk bermeditasi setiap pagi dan malam, untuk menjadi
sederhana.
Dalam
kerendahan hati kita duduk diam dan hening, melepaskan semua pemikiran dan
angan-angan , mengucapkan mantra dengan lembut, penuh kasih, penuh perhatian,
dan tulus, di dalam batin, membiarkan mantra berakar dalam seleuruh keberadaan
kita. Kita mengarahkan hati, pikiran dan hidup kita sepenuhnya pada Kristus
yang tinggal dalam hati, terbuka sepenuh-Nya akan kehadiran Allah dan menjadi
satu dengan-Nya. Dalam kesatuan kita dengan-Nya, seluruh keberadaan kita
diselaraskan dengan keberadaan Allah, dengan kasih-Nya.
Pater
John Main mengatakan, “Pada dasarnya apa yang diminta dari kita hanyalah
kesetiaan pada peziarahan harian kita dan kita mengutamakan peziarahan ini di
dalam hidup kita. Kesetiaan menuntun kita agar menyadari bahwa anugerah itu
sedang diberikan. Lalu, karena setiap pagi dan petang kita kembali ke meditasi
kita dengan setia dan selama meditasi itu kita tetap setia pada mantra,
anugerah akan menghampiri kita, lengkaplah siklus itu.”
Tuhan
memberkati. 🙏
Berkah
Dalem. 💖
Tidak ada komentar:
Posting Komentar