Orang sering bertanya "Bagaimana pengalaman doa itu?" Dengan
itu mereka maksudkan, "Apa yang terjadi?" Dalam keheningan - damai.
Dalam keheningan - kehadiran. Dan keheningan yang mendalam. Jalan menuju
keheningan memerlukan kesabaran yang tinggi, kesetiaan yang tinggi dan dalam
tradisi meditasi, kita perlu mengucapkan mantra kita. Seperti yang dikatakan
oleh Yohanes Kasianus, mantra terdiri dari semua yang dapat dipikirkan oleh
otak manusia dan semua yang dapat dirasakan oleh hati manusia.
Kata yang singkat menghantar dan membawa kita pada keheningan dimana
keheningan merupakan enersi yang kreatif. Berapa lama kita akan mencapai itu
bukanlah menjadi perhatian kita. Bagi Tuhan seribu tahun sama dengan satu hari.
"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh
kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun
dan seribu tahun sama seperti satu hari" (2 Ptr 3:8). Yang penting adalah
kita dalam jalan itu dan ini berarti kesederhanaan dari meditasi harian kita,
setiap pagi dan setiap malam.
Kehebatan jalan ini dapat ditanggap dari surat St. Paulus ke jemaat di
Roma. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.(Rm 12: 1-2).
Moment of Christ – John Main,
OSB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar