Kesetiaan pada jalan meditasi membawa kita lebih jauh daripada sekedar spiritualitas yang materialistik.
Orang-orang
sering bertanya pada saya "kemajuan apa yang dapat saya harapkan terjadi
dalam meditasi saya" Saya pikir sangat penting untuk dimengerti bahwa
kemajuan kita tidak ditemukan dalam bentuk apapun kecuali keheningan dan
buah-buah dari keheningan. Sangat tidak tepat untuk mencari kemajuan yang
fenomenal di dalam meditasi. Jangan anda bertanya pada diri anda sendiri
"Apakah saya dapat terangkat atau melayang?" atau "Apakah saya
mengalami penglihatan?" Ini sama sekali tidak berhubungan dengan meditasi
dan sebenarnya jika anda mengalami penglihatan atau terangkat, itu kemungkinan
lebih dikarenakan oleh minum terlalu banyak alkohol daripada karena karya Roh
Kudus!
Kesetiaan pada
jalan meditasi membawa kita lebih jauh daripada sekedar spiritualitas yang
materialistik. Kita dapat melihat kemajuan meditasi kita karena kita dapat
lebih memahami arti dari ayat-ayat di Kitab Suci. Ambil contoh apa yang
dikatakan oleh St. Paulus kepada jemaat di Efesus:
Ia datang dan
memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai
sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua
pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (Ef 2:17-18)
Pesannya bagi
kita disini adalah bahwa Yesus sudah membuka jalan bagi kita untuk sampai
kepada Bapa. Kita tidak perlu lagi berbuat sesuatu, jalannya sudah terbuka.
Kita mempunyai akses ke Bapa dalam Dia dan yang kita perlu lakukan ialah
menyadarinya. Penyadaran ini adalah yang menjadi tujuan meditasi kita.
Tanda-tanda lahiriah kemajuan dari meditasi pada akhirnya tidaklah penting
selain proses penyadaran yang membuka hati dan pikiran kita, untuk kenyataan
yang agung yang terjadi dalam hati kita. Didalam hati kita Roh Yesus menyembah
dan mencintai Bapa-Nya dan secara terus menerus kembali kepada-Nya di dalam
kasih.
John Main - Word Made Flesh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar